SEJARAH PERISTIWA CIDERA GIN MILLER PENEMU SENAM STEP DUNIA
Bagaimana Sejarah Peristiwa Cidera Gin Miller Penemu Senam Step Dunia ?
Gambar 1. Papan Latihan Senam Step. |
Senam ini bisa dilakukan semua usia dan semua kalangan baik wanita maupun pria ini memang belum sepopuler senam lainnya yang lebih dahulu dikenal luas oleh masyarakat, apalagi senam ini harus menggunakan alat bantu berupa papan step yang bertingkat yang dapat disetel ketinggainnya sesuai kebutuhan.
Namun ternyata senam ini memiliki berbagai manfaat, dan Senam ini ternyata memiliki banyak sekali Gerakan, baik yang menjadi dasar gerakan dasar seperti kebanyakan senam Aerobik pada umumnya, naumn juga memiliki berbagai gerakan variasi yang bisa digabung dan dikombinasikan dengan gerakan dasar yang sudah ada.
Sehingga bisa dihasilkan gaya dan gerakan baru yang sangat dinamis sekaligus menantang, tudak hanya cukup sampai disitu, ternyata senam ini juga memiliki berbagai variasi lain saat digabinggkan dengan mengguanakan berbagai alat-alat Latihan Beban Fungsional.
Jenis gabungan dengan alat senam ini digunakan khusus untuk senam pembentukan otot yang banyak dimodifikasi sedemikian rupa untuk dapat membentuk otot.
Senam ini sangat populer hampir dseluruh dunia dan sudah dikenal luas, namun masih banyak orang yag belum mengetahui bahwa senam ini ternyata tercipta justru dari sebuah musibah, berikut ini adalah sejarah peristiwa cidera Gin Miller penemu senam Step dunia.
Baca juga : 10 Panduan sederhana Senam Step Mudah Bagi Pemula.
A. Sejarah Peristiwa Cidera Gin Miller Penemu Senam Step Dunia
Gambar 2. Latihan Gin Miller Penemu Senam Step Dunia.. |
Nasib manusia memang tidak ada yang menduga, hingga pada suatu hari diakhir tahun 1980-an ia mengalami sebuah kecelakaan serius pada saat sesi latihan atletik yang biasa dilakukannya hingga ia mengalami cidera yang serius pada lututnya.
Setelah mengalami serangkaian tindakan medis ia dinyatakan pulih dari cidera yang pernah dialaminya, akan tetapi malng ternyata pihak dokter melarangnya untuk melakukan senam atletik yang menjadi kebanggaanya.
Hal ini membuatnya merasa sangat terpukul, sedih dan frustasi, kariernya sebagai aeorang atlet atletik yang dibanggakan selesai sudah akibat cidera yang dialaminya, cukup lama ia mengalami masa-masa yang sulit ini.
Hingga pada akhirnya ia berdo'a kepada Tuhan YME agar ia bisa sembuh dan bisa mengajar kembali atau ia akan kehilangan mata pencaharian yang menjadi harapan hidup satu-satunya.
Tuhan pada akhirnya menjawab keinginan Gin Miller, hingga suatu hari ia mendapat telepon dari seorang dokter Ortopedi yang menyuruhnya untuk melakukan serangkain terapi latihan fisik untuk mempercepat proses penyembuhannya.
Hal ini membuatnya merasa sangat terpukul, sedih dan frustasi, kariernya sebagai aeorang atlet atletik yang dibanggakan selesai sudah akibat cidera yang dialaminya, cukup lama ia mengalami masa-masa yang sulit ini.
Hingga pada akhirnya ia berdo'a kepada Tuhan YME agar ia bisa sembuh dan bisa mengajar kembali atau ia akan kehilangan mata pencaharian yang menjadi harapan hidup satu-satunya.
Tuhan pada akhirnya menjawab keinginan Gin Miller, hingga suatu hari ia mendapat telepon dari seorang dokter Ortopedi yang menyuruhnya untuk melakukan serangkain terapi latihan fisik untuk mempercepat proses penyembuhannya.
Dengan hati yang gembira ia pun meyambut saran ini dengan sukacita dan dengan bergegas iapun pergi ke lokasi yang dimaksud sang dokter, sesampainya dilokasi ia diwawancara secara singkat dan dilakukan pengujian dan di putuskan jenis latihan fisik yang terbaik yang harus dilakukannya.
Ia diberi saran untuk melakukan gerakan terapi fisik berupa gerakan naik dan turun diatas sebuah peti susu sebagai gerakan untuk rehabilitasi pengobatan cedera lutut yang dialaminya
Bahkan dalam sebuah wawancara ia bekata "Saya pikir latihan itu akan berlangsung selama beberapa tahun" ungkapnya singkat dan denga tekat dan ketekunan yang luar biasa ia dengan antusias mengikuti setiap latihan yang anjurkan dengan sebaik-baiknya.
Bahkan dalam sebuah wawancara ia bekata "Saya pikir latihan itu akan berlangsung selama beberapa tahun" ungkapnya singkat dan denga tekat dan ketekunan yang luar biasa ia dengan antusias mengikuti setiap latihan yang anjurkan dengan sebaik-baiknya.
B. Hadiah Manis yang tak Terhingga
Namun satu hal yang mengagumkan terjadi, ia dikejutkan dengan hasil terapinya yang ternyata diluar dugaan karena kenyataannya dalam waktu 4 bulan ia telah dinyatekan sembuh total oleh dokter Ortopedi yang menanganinya.
Hal ini tentu menjadi kado yang paling istimewa bagi seorang Atlet seperti Gin Miller, karena kesembuhan yang ia dapatkan dari kondisi cidera yang dialaminya tentu membuat peluangnya untuk tetap menjadi seorang pelatih berarti masih terbuka luas.
Karena nilai seorang pelatih adalah kemampuannya dalam mengajarkan murid-muridnya kemampuan fisik dan pengembangan kapasitas latihan yang dimilikinya, dan kesembuhannya ini memberikan kesempatan dan peluang tersebut.
C. Hikmah Cidera berbuah pada Penemuan Senam Step
Pada awalnya, Ia menggunakan nada step dengan ketukan konstan, perlahan dan sederhana dengan penekanan pada gerakan atletik. Namun karena ia merasakan banyak perubahan dan kondisi cidera yang dialami semakin sembuh, maka iapun memutuskan untuk mengubag ketukan dan gerakan latihan step tersebut.
Ia menciptakan beberapa gerakan Koreografi sederhana yang ia kombinasikan sendiri dari berbagai gerakan senam atletik yang pernah ia pelajari, Perlahan namun pasti lahirlah jenis senam baru dalam Industri Fitness.
Pada dasarnya Standar kecepatan ketukan (Beat) Musik dalam industri olahraga senam adalah pada kisaran 120-128 bpm dan saati itu banyak peserta latihan step yang menggunakan 1 - 2 anak tangga untuk menjaga agar latihan tetap intens.
Saat ini kondisi senam step sangat berbeda dimana senam Aerobik baik Hi / Lo Impacktelah menggunakan koreografi yang semakin rumit dan cepat dengan kecepatan musik mulai dari 145-170 bpm. Seiring berjalannya waktu, begitu pula langkah! Koreografipun berkembang.
Muncul banyak gerakan baru yang fun dalam aerobik lantai tradisional (V-step, mambos, lunges) dengan mudah disesuaikan dengan langkah tersebut. Umumnya instruktur sangat bergantung pada isyarat verbal (suara) untuk membuat peserta mampu mengikutti mereka.
Semoga Bermanfaat ... !!
No comments