google-site-verification: google9596cf57e85908ef.html BAHAYA SINDROM PENYAKIT OSTEOPOROSIS DI DUNIA - POLA HIDUP SEHAT INDONESIA

Header Ads

Header ADS

BAHAYA SINDROM PENYAKIT OSTEOPOROSIS DI DUNIA

Bagaimana Bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis Di Dunia ?

Gambar1. Penyakit Osteoroposis Di Dunia.
Osteoporosis adalah sebuah "Masalah Fisiologis Tulang" yang sudah mendunia, banyak negara di seluruh dunia yang memiliki jumlah penderita Osteoporosis yang tinggi, sehingga saat ini hal ini menjadi masalah Internasional yang harus kita hadapi bersama, berikut adalah data yang kami peroleh dari berbagai sumber.

Menurut WHO "Osteoroposis menduduki peringkat ke 2, di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia", dan sementara itu "satu dari tiga wanita dan satu dari 9 pria berusia 80 akan mengalami patah tulang pinggul sebagai akibat osteoroposis".

Menurut data dari International Osteoporosis Foundation, "Lebih dari 30% wanita di seluruh dunia mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat osteoporosis, bahkan mendekati 40%. Sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13%".

Sekitar 35% pasien patah tulang pinggul berusia 50 tahun keatas, meninggal dalam waktu satu tahun karena komplikasi medis akibat patah tulang tersebut. Sedangkan angkat kematian akibat patah tulang belakang, mencapai 20%.

Dari semua kasus osteoporosis, keretakan tulang pinggul merupakan kasus yang sangat sering terjadi. Diantara 1990 dan 2000, kasus ini mengalami kenaikan hampir 25% di seluruh dunia dan menjelang 2020, insiden keretakan tulang pinggul di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat 310% pada pria, dan 240% pada wanita. 

Data statistik Bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis Di Dunia


Dengan membaca dan memahami data statistik dari penderita penyakit ini maka bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis Di Dunia akan dapat kita pahami lebih baik dan bisa kita antisipasi perkembangannya.

Oleh karena itu berikut ini adalah data statistik dari bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis Di Dunia yang dapat kami himpun dari berbagai sumber, antara lain yaitu ;


1. BENUA ASIA.

Gambar 2. Dampak Penyakit Osteoroposis Di Benua Asia.

Menurut Amrish Mithal, Koordinator International Osteoporosis Foundation (IOF) Asian Audit bertajuk ”The Asian Audit Epidemiology, Costs and Burden Osteoporosis in Asia 2009” di konferensi dunia komunitas peduli osteoporosis di Beijing, Selasa (22/9). menyatakan "Pada tahun 2050 diperkirakan 50 persen dari kasus osteoporosis di dunia bakal terjadi di Asia" dari data yang dikumpulkan dari 14 negara di Asia.

Dari data statistik penderita bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis Di Dunia yang dikumpulkan dari 14 negara di Asia tersebut terlihat bahwa kejadian patah tulang pinggul meningkat 2-3 kali lipat dalam 30 tahun ini. Peningkatan itu terutama terjadi karena asupan vitamin D dan kalsium yang masih rendah dikonsumsi tiap orang di setiap negara, 

Dengan peningkatan penduduk usia lanjut yang besar di Asia, sebanyak 50 persen kasus patah tulang yang mengakibatkan kecacatan hingga kematian akan terjadi di Asia tahun 2050.

Sedangkan menurut Mark Wilson, Regional Managing Director Asia-Middle East Fonterra (Anlene), menjelaskan, apa yang dilansir IOF hampir sejalan dengan hasil pemeriksaan kesehatan tulang Anlene. 

”Dari pemeriksaan itu juga ditemukan asupan vitamin C jadi masalah. Demikian juga asupan kalsium. Penduduk di Asia hanya memenuhi 50 persen dari asupan mineral yang dibutuhkan tulang setiap harinya. Berdasarkan rekomendasi WHO, konsumsi kalsium sebesar 1.000-1.300 miligram/hari, tetapi rata-rata di Asia hanya 450 miligram/hari,” kata Mark.

Pengujian kesehatan tulang yang gencar dilakukan Anlene di setiap negara di Asia menemukan sekitar 40 persen yang diperiksa berisiko menderita osteoporosis terlihat pada :

A. China.

China sebagai negara terbesar dalam jumlah penduduk tentu tidak lepad dari permasalahan terutama hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan cara penanggulangan permasalahan yang sedang terjadi.

70 juta penduduk berusia 50 tahun ke atas di China ternyata sudah menderita dan beresiko mengidap bahaya Sindrom Penyakit Osteoporosis ,maka itu berarti ada 687.000 penderita setiap tahunnya.

B. Indonesia.

Dengan 237 juta penduduk akan memiliki 71 juta penduduk berusia lebih dari 60 tahun pada tahun 2050. Dari pengujian menggunakan mesin dual energy X-ray absorptiometry (DXA), 

Diperkirakan sekitar 28,8 persen laki-laki dan 32,3 persen wanita sudah osteoporosis dan dari laporan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, 41,8 persen laki-laki dan 90 persen perempuan memiliki gejala osteoporosis, sedangkan 28,8 persen laki-laki dan 32,3 persen perempuan sudah osteoporosis.

C. Jepang.

Jumlah penderita patah tulang di kalangan penduduk berusia 75 tahun meningkat drastis dalam 12 tahun. 

D. Hongkong.

Dalam empat dekade terakhir, penderita patah tulang pinggul naik hingga 300 %.

E. Singapura.

Terdapat peningkatan hingga 500 %



2. BENUA AMERIKA.


Gambar 2. Dampak Penyakit Osteoroposis Di Benua Amerika.



Pada Tahun 1997 Data "Badan Kesehatan Amerika Serikat National Osteoroposis Foundation" di Amerika memperkirakan "Osteoroposis menyerang 20-25 juta penduduk, 1 diantara 2-3 wanita post-menopause.

Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoroposis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Yaitu hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.

Menurut WHO, osteoporosis di Amerika dialami oleh wanita yang sudah menopause. Angka kejadian pada kelompok ini adalah :


  • 14% pada wanita paska menopause berusia 50-59 tahun, 
  • 22% pada usia 60-69 tahun, 
  • 39% pada usia 70-79 tahun dan 
  • 70% di atas 80 tahun. 
Juga terdapat lebih dari 1,5 juta kasus seperti itu pertahunnya meliputi :
  • 700.000 patah tulang belakang, 
  • 300.000 patah tulang pinggul, 
  • 250.000 patah tulang lengan bawah, dan 
  • 300.000 patah tulang lainnya. 

Dari Segi biaya, tatalaksana patah tulang osteoporosis diperkirakan mencapai 10-15 milyar dolar pertahun, jadi sekitar 34 juta Dolar perhari dan pada tahun 2005 di AS saja, biaya perawatan kesehatan terkait dengan perawatan dari penyakit ini bernilai sekitar US$17 miliar pada tahun 2005. 

Dari kasus ini, hanya 33% yang bisa pulih seperti sediakala, 20% meninggal di tahun pertama, sisanya lumpuh atau harus menjalani terapi secara teratur dan angka  tersebut diperkirakan  meningkat pada 2020.



3. BENUA EROPA.

Gambar 2. Dampak Penyakit Osteoroposis Di Benua Eropa.

Eropa Diperkirakan 179.000 pria dan 611.000 wanita di seluruh Eropa akan mengalami keretakan pinggul setiap tahunnya. 

Diperkirakan keseluruhan kasus osteoporosis di Eropa untuk saat ini menghabiskan anggaran €25 milliar. 

A. Inggris.

Di inggris 1 dari 4 wanita berusia diatas 60 tahun menderita  osteoporosis dan sebagian besar mengalami patah pada leher tulang paha dan sekitar 3 juta orang mengalami osteoporosis, dan terjadi 230.000 kasus keretakan osteoporotis setiap tahunnya.

Biaya pengobatan patah tulang osteoporosis yang di butuhkan untuk perawatan Osteoroposisdi Inggris tercatat 942 juta poundsterling per tahun dan cenderung meningkat.

Menurut lembaga osteoporosis di Inggris, wanita beresiko terkena penyakit ini 4 kali lebih tinggi dibanding pria. Pada usia 80 tahun, wanita kehilangan 40% massa tulang dan pria 25% massa tulangnya. Walaupun angka kejadiannya semakin meningkat seiring dengan usia, osteoporosis bukanlah proses penuaan normal.

B. Denmark.

Tingkat insiden keretakan tulang pinggul meningkat 56% selama periode 1987-1997, dengan kenaikan 41% pada wanita dan 104% pada pria berusia dari 50 tahun keatas.  


C. Finlandia.

Di negara dengan industri susu terbesar di dunia, mengalami kenaikan 70% insiden yang sama selama periode 1992-2002. 

D. Swedia.

Insiden osteoporosis pada pria melampaui jumlah rawat inap insiden kanker prostat. Keretakan pinggul, misalnya, menyebabkan kondisi sakit dengan tingkat kematian tercatat 20-24% pada tahun pertama setelah insiden keretakan tulang pinggul, dan resiko lebih besar kematian mungkin saja berlangsung selama paling tidak 5 tahun setelah insiden. 

Wanita berusia 50 tahun mempunyai resiko kematian sebesar 2,8% akibat insiden ini selama sisa hidupnya. Ini sama tingginya dengan resiko kematian akibat kanker payudara dan, bahkan, 4 kali lebih tinggi dari resiko kanker rahim.




4. BENUA AUSTRALIA.

Gambar 2. Dampak Penyakit Osteoroposis Di Benua Autralia.

Menurut penelitian "Institut Kedokteran Garvan", 25% wanita dan 6% pria di negeri Kanguru itu bakal terkena osteoporosis. Hampir seperempat dari jumlah wanita menopause di negara-negara industri mengalami osteoporosis yang merupakan masalah kesehatan utama pada kelompok ini.

Dengan  populasi sebesar  17 juta orang dan setiap tahun 20.000 wanita mengalami keretakan tulang panggul dan dalam setahun satu di antaranya meninggal karena komplikasi maka 20.000 tempat tidur rumah  sakit  digunakan  untuk penderita osteoporosis.

Proporsi lansia osteoporosis di  desa  sedikit  lebih  rendah  (30,5%)  daripada  di  kota  (34,8%),  terdapat  perbedaan jumlah osteoporosis berdasarkan wilayah di desa dan kota sedangkan 1,3 juta atau 6,7%.

Dari populasi telah didiagnosis dengan osteoporosis - dan hampir 75% dari mereka yang berusia di atas 55, dan hasil  penelitian ini sejalan dengan  studi  yang  dilakukan terhadap lansia di Australia.




5. BENUA AFRIKA.

Gambar 2. Dampak Penyakit Osteoroposis Di Benua Australia.

Tidak banyak data statistik yang bisa didapat dari benua ini, dikarenakan minimalnya sarana penelitian dan lembaga riset yang terdapat diafrika, namun pada umumnya orang Afrika yang dikenal sebagai orang yang banyak bekerja di luar ruangan, dan mendapat asupan sinar matahari yang cukup banyak.

Hal ini membantu meningkatkan kesehatan tulang mereka, sehingga mereka dikenal sebagai "Ras yang Paling Kebal terhadap Osteoroposis", karena mayoritas orang Afrika adalah Pekerja Kasar (Buruh), sehingga mereka "Lebih Banyak Bekerja" daripada orang lain didunia. 

Tentu dengan bekerja keras, secara langsung menyebabkan memiliki massa tulang lebih padat dan mempunyai otot yang lebih besar sehingga tekanan pada tulang pun besar, sehingga Tulang merekapun mengeras dan membesar.

Demikianlah data statistik dari 6 benua yang dapat kami kemukakan sebagai langkah nyata yang wajib kita ketahui apabila kita ingin diri kita, keluarga, teman dan orang yang kita kenal dapat menghindari resiko Osteoroposis ini.

Semoga bermanfaat ... !!!

No comments

Powered by Blogger.